Telkom Akan Ekspansi ke Asia Tenggara

VIVAnews - Memasuki era pasar bebas atau terbuka, masing-masing perusahaan memiliki strategi agar bisa bersaing di dalam industri tempat mereka bernaung. Bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), terdapat tiga strategi dalam meraih pelanggan di era teknologi Informasi dan posisi Indonesia sebagai pasar terbuka ini.

“Salah satu di antaranya dengan lebih mendekatkan diri dengan pelanggan sekaligus memperluas jaringan dan menambah kapasitas jaringan,” kata Rinaldi Firmansyah, Dirut Telkom di Jakarta, 10 Desember 2009.

“Kedua, menambah jumlah produk sesuai kebutuhan masyarakat. Dan ketiga, mengikuti gaya hidup pelanggan yang semakin mobile,” kata Rinaldi.

Rinaldi menjelaskan, di ranah telekomunikasi seluler, Telkom merupakan salah satu dari 10 besar perusahaan telekomunikasi dunia yang memiliki 100 juta pelanggan. Di Asia Tenggara sendiri Telkom berada di urutan kedua setelah SingTel. Rinaldi menyadari hal ini juga didukung jumlah penduduk Indonesia yang relatif besar.

“Di balik itu, besarnya pasar domestik ini belum sepenuhnya terserap. Apalagi penetrasi kita masih belum 100 persen, yakni jumlah pelanggan baru 170 juta dari penduduk 230 juta,” ucap Rinaldi.

Untuk itu, lanjutnya, Telkom mengubah portofolio bisnisnya dari infocom (informasi dan komunikasi) menjadi T.I.M.E, Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment.

Pada kesempatan itu, Rinaldi juga menegaskan bahwa Telkom berkeinginan menjadi pemain kelas dunia dengan mulai menapaki kawasan adjacent industry.

“Realisasinya dengan mengakuisisi perusahaan bisnis proses outsourcing di Malaysia sebesar 15 persen. Kemudian, selain itu juga mendirikan perusahaan di Singapura,” ucap Rinaldi. “Intinya, dalam lima tahun ke depan Telkom akan mulai banyak melakukan penetrasi ke kawasan Asia Tenggara,” tandasnya.