Penggalian Situs Dinoyo Temukan Pondasi Kerajaan Kanjuruhan
Malang (ANTARA) - Penggalian situs Kerjaaan Kanjuruhan yang dilakukan di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, ditemukan pondasi kerjaaan berukuran setinggi 2 meter dan lebar 0,5 meter.

Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Pusat Informasi Majapahit, Kuswanto, Kamis, mengatakan, Badan Penyelamatan Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, yang hari ini mulai melakukan ekskavasi dengan menurunkan 7 orang, masih belum menemukan struktur yang jelas, hanya terlihat tumpukan batu bata sebanyak dua lapis.

"Struktur yang terlihat masih belum jelas, namun hasil hari ini, yakni ditemukan dua lapis tumpukan batu bata dengan tinggi 2 meter yang diindikasikan sebagai pondasi," katanya.

Diperkirakan, struktur pondasi ini telah terputus beberapa meter dari titik awal penggalian, sehingga tidak terlihat secara jelas.

Untuk itu, tim akan melanjutkan kembali penggalian pada hari Jumat (30/10), dengan lokasi penggalian 20 meter dari titik awal.

"Karena prediksi bagian pondasi ini terputus, maka tim akan melanjutkan penggalian sejauh 20 meter dari titik awal," katanya.

Kuswanto berharap, dari temuan awal ini, tim bisa memperkirakan di mana lokasi sisa putusnya strukutur pondasi yang sudah lama tertimbun itu.

Sementara itu tim telah memetakan lokasi tanah pengggalian dengan luas keseluruhan 12 meter persegi. Sedangkan terget penggalian akan dilakukan selama tiga hari. "Jika nanti tidak menemukan hasil, maka kami akan menutup penggalian itu kembali," ujarnya.

Perlu diketahui, awalnya situs ini ditemukan setelah sejumlah batu bata berserakan di lokasi pembangunan proyek Galaxy Regency, Jalan Tata Surya, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, beberapa waktu lalu.

Batu bata ini diduga merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan pada abad 12 hingga 13 Masehi. Oleh karena itu, untuk memastikannya dilakukan ekskavasi atau penggalian dengan mendatangkan tim dari BP3 Trowulan, Jawa Timur.