Stallman: Open Source Tak Bahayakan Bisnis Software
Jakarta (ANTARA) - Pendiri The Free Software Movement, Richard Matthew Stallman menegaskan bahwa gerakan perangkat lunak bebas dan komunitas "Open Source Software" yang kini menggema di dunia, tidak berbahaya bagi bisnis perangkat lunak.

"Tidak ada yang perlu ditakutkan dengan gerakan dan komunitas open source. Bisnis pengembangan perangkat lunak (software developing -red) tetap akan berjalan," kata Stallman, yang sedang berkunjung ke Indonesia pada 18 Oktober hingga 2 November pada pidatonya mengenai Free Software Movement, di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, bisnis pengembangan perangkat lunak mengkhususkan diri pada pelanggan tertentu yang membutuhkan software bersifat "customized" atau disesuaikan dengan kebutuhan.

Software jenis ini berbeda dengan software sistem operasi yang harus ada untuk menjalankan komputer dan bersifat massal (misalnya Microsoft Windows Vista - red), ujarnya.

"Untuk operating system seperti ini, pilihlah yang `free`. Anda mendapat banyak keuntungan dengan ini," kata `hacker` terkenal asal AS itu.

Stallman meluncurkan Proyek GNU pada tahun 1984 yang berbasis perangkat lunak bebas dan melahirkan sistem operasi Linux yang bebas diakses (gratis) siapapun dan terbuka sumber-sumber kodenya (open source) sehingga bisa dikembangkan ke berbagai program software lainnya.

Sekolah ajarkan

Karena itu ia menganjurkan agar setiap sekolah di Indonesia mengajarkan mata pelajaran teknologi informasi yang menggunakan perangkat lunak dengan sumber kode terbuka dan tidak sekedar membeli perangkat lunak proprietari (berlisensi dan berbayar).

"Alasannya kenapa harus, pertama adalah uang. Sekolah tentu tidak mempunyai uang untuk membeli perangkat lunak proprietari. Sayangnya banyak sekolah tak mengerti dan tetap memakai, apa lagi promosinya begitu gencar," katanya.

Keuntungan berikutnya bagi sekolah yang menggunakan perangkat lunak "open source" ini adalah membuat semua siswa menjadi "programmer" di mana mereka diperkenankan mempelajari sumber kode software dan kemudian belajar mengubah dan menambah-nambahnya, ujarnya.

"Hanya dengan Free Open Source Software anda bisa seperti itu. Buat apa membeli sesuatu yang rahasia dan menjadikan anda hanya sebagai pengguna terus-menerus," katanya.

Keuntungan bagi pemerintah khususnya di negara-negara berkembang, lanjut dia, adalah kemandirian dari ketergantungan terhadap negara maju.

Ia mengandaikan AS yang ingin menyerang Venezuela melalui sistem informasinya.

"Hal itu sangat dimungkinkan, jadi mengapa tidak mereka mencoba melindungi diri dengan tidak tergantung pada negara lain," katanya sambil menekankan pentingnya filosofi "freedom" (kemerdekaan) yang diusungnya dalam gerakan Free Software Movement.