Pemblokiran situs-situs oleh ISP atas perintah Depkominfo

Barusan saya baca sebuah berita di DetikInet dengan judul Speedy Blokir 7 Situs, Ibu Rumah Tangga Menjerit! Saya cukup prihatin dengan berita itu karena ternyata pemerintah tidak dewasa dalam mengatasi sebuah masalah. Hanya karena sebuah film, Depkominfo meng-ultimatum semua ISP untuk memblokir akses ke beberapa website, padahal bagi sebagian orang website-website itu menjadi sumber penghasilan bagi keluarga nya. Menurut saya, ISP mestinya cukup pintar dengan memblokir URL yang berisi film itu saja, tidak perlu memblokir seluruh website. Pemblokiran seperti sekarang ini justru akan merugikan ISP ybs. Saya juga jadi cukup pesimis kalau Indonesia mau memajukan Internet Indonesia.

“Aku pakai multiply untuk menawarkan daganganku, seperti baju dan jilbab muslimah,” ujarnya. “Kalau gini caranya (diblokir), aku bisa bangkrut. Pelangganku kan kumpulnya di multiply,” tambahnya dengan memelas.

Setidaknya ada 7 situs yang diblok oleh Speedy.

Ketujuh situs tersebut adalah:

1. Youtube
2. MySpace
3. Metacafe
4. Rapidshare
5. Multiply
6. Liveleak
7. Themoviefitna.com

Untuk sementara ini sebenarnya ada cara untuk mengakses website-website tersebut, yaitu melalui proxy. Kita bisa cari layanan web proxy gratis di Internet dengan search “free web proxy” salah satu contoh web proxy gratis adalah www.hidemyass.com, www.instantunblock.com

Saya sendiri pakai Speedy, sudah saya coba dan bisa akses Multiply.com via web proxy, ini screenshotnya:

Semoga saja pemerintah cukup dewasa untuk mencabut pemblokiran website-website tersebut, karena walaupun saya sendiri tidak pakai Multiply.com, masih banyak pengguna Internet yang membutuhkan website-website tersebut (YouTube, MySpace, Rapidshare, Multiply) sebagai sumber informasi, referensi, riset, marketing dan keperluan lain yang menyangkut edukasi atau usaha.